Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Mi TV 55 Bezel Less 4K, Cocok Untuk Ruang Keluarga Anda

Jika anda adalah tipe orang yang sangat suka menghabiskan waktu bersama keluarga, kira - kira kegiatan apa yang akan dilakukan? Kami yakin jawabannya adalah hangout. Ya benar, tetapi saat ini sedang berlangsung PPKM dan sudah pasti objek wisata ditutup bukan?

Nah, alternatif untuk menghabiskan waktu bersama keluarga saat ini yang paling masuk akal adalah dengan menonton Film. Nonton filmakan lebih mantap apabila dilayar lebar dan tanpa bezel. Kami yakin pengalaman nonton film anda pasti menyenangkan.

Review Mi TV 55 Bezel Less 4K, Cocok Untuk Ruang Keluarga Anda
Review Mi TV 55 Bezel Less 4K, Cocok Untuk Ruang Keluarga Anda



Salah satu rekomendasi kami untuk menonton film bersama keluarga adalah Mi TV 55 Bezel Less 4K.
Xiaomi identik dengan perangkat yang harganya lebih hemat biaya dibanding perangkat sekelasnya. Apa pun lini produknya. Tapi, khusus untuk Mi TV 55 inch Bezel Less 4K ini, harganya menghasilkan dahi berkerut. Kenapa?

TV 4K ini dijual dengan harga Rp 8 juta. Padahal, Xiaomi (dan sejumlah brand lain) punya TV berskala dan resolusi sama di kelas harga Rp 5 jutaan. Kok asing ya?



Ini nggak Xiaomi banget. Tapi sehabis dilihat lagi spesifikasinya, ternyata TV ini bukan berada di kelas TV 4K 55 inch lain, alasannya panelnya menggunakan teknologi quantum dot, alias QLED. TV lain dengan panel ini harganya terang di atas Rp 10 juta, bahkan meraih Rp 15 juta.

Jadi apakah TV dengan panel QLED ini pantas beli alasannya punya mutu gambar lebih baik dibanding TV 4K lain yang harganya Rp 5 jutaan? Jawaban singkatnya adalah: Iya. Jawaban lebih panjangnya pada ulasan di bawah ini.

Desain

Sebagai TV QLED dengan harga yang jauh lebih hemat biaya dibanding perangkat sekelas, biasanya konsep dan material yakni faktor yang dikorbankan. Tapi di Mi TV 55 inch Bezel Less 4K, rasanya tidak menyerupai itu.

Framenya yang dibikin dari materi aluminum, yang menjadikannya terlihat mewah. Lalu, sesuai namanya, bezel di TV ini pun sungguh tipis. Rasio layar ke bodinya meraih 96%, akhirnya untuk panel dengan diagonal 55 inch ini dapat disimpan dalam bodi berskala 1.230 mm x 714 mm.


Saat dinyalakan, bezelnya nyaris tak terlihat. Kecuali bezel bawahnya yang menyimpan logo 'Mi' -- yang juga nyaris tak terlihat dan lampu indikator yang cuma menyala sebentar dikala TV dinyalakan.

'Kaki' TV ini juga yang dibikin dari materi metal, yang perlu dipasang kecuali TV ini dipasang di dinding menggunakan bracket. Kakinya sendiri terlihat dan terasa kokoh, kecuali ulir plastiknya untuk memasang baut ke TV, yang memerlukan tenaga ekstra untuk memasangnya.

Pilihan port

Jumlah port yang ditawarkan cukup banyak. Ada tiga port HDMI 2.1 dengan tunjangan eARC. Namun, meski punya port HDMI 2.1, TV-nya tak mendukung variable refresh rate (refresh rate optimal 60Hz). Ya, namun dengan harga menyerupai ini, itu yakni hal yang wajar.

Selain itu ada juga dua port USB 2.0, suatu port ethernet, dan port audio 3.5 mm, optical, dan AV. Koneksi WiFinya berstandar 802.11ac dan Bluetooth 5.0. Dalam pengujian, dengan koneksi internet 100 Mbps melalui router WiFi AX, tak ada kendala sama sekali dalam memutar konten 4K, baik di YouTube, Netflix maupun Disney+ Hotstar.

Software

TV ini punya dua 'wajah' dari sisi software, yakni 'wajah' Android TV dan Patch Wall yang ialah performa antarmuka produksi Xiaomi. Pengguna dapat memutuskan sesuai selera. Bahkan di remote pun ada dua tombol home, satu untuk masuk ke Android TV, dan satunya untuk ke Patch Wall.

Tampilan Android TV sama menyerupai yang dipakai di TV lain. Namun Patch Wall-nya yang terbilang menarik. Karena Xiaomi memasukkan banyak akomodasi untuk pengguna di UI ini, menyerupai siaran TV setempat yang bisa ditonton tanpa perlu berlangganan apa pun, kemudian Patch Wall pun dapat berfungsi layaknya agregator konten video.


Pengguna bakal ditampilkan konten-konten yang bisa diseleksi pada laman home, kemudian dikala diseleksi gres akan diarahkan ke aplikasi yang menawarkan konten tersebut.

Remote untuk Mi TV 55 Bezel Less 4K lazimnya perangkat Xiaomi lain, baik TV maupun Mi Box. Mungil, dan dilengkapi tombol yang (mungkin) cocok untuk keperluan pengguna.

Ada tombol susukan cepat ke Netflix ke Amazon Prime Video. Seperti ditulis di atas, ada dua tombol home, dan satu tombol back. Lalu tombol volume ada di paling bawah, tombol arah, power, dan tombol Google Assistant.

Kualitas gambar

Bagian inilah yang 'dijual' oleh Xiaomi melalui panel QLED. Panel VA 10 bit ini unjuk gigi dengan memperlihatkan gambar yang mewah. Tingkat kontrasnya, layaknya panel QLED, sungguh tinggi, pun warna-warna yang ditampilkan sungguh vibrant, alias sungguh keluar.

Hanya saja, pengaturan default TV ini pada bab tingkat kecerahan dan saturasi agak terlalu tinggi untuk mata saya, dan mungkin juga untuk pada lazimnya orang. Karena memang pengaturan default kecerahannya mentok ke kanan. Namun ini mudah dikontrol sesuai selera pengguna, atau menggunakan preset yang telah disediakan.


Xiaomi juga membenamkan fitur motion smoothening atau MEMC, yang menghasilkan performa video berapa pun fpsnya terlihat sungguh halus. Bagian ini dapat menghasilkan gambar terasa mewah, atau juga malah mengganggu. Lagi-lagi tergantung selera pengguna, alasannya fitur ini dapat dikontrol tingkat kehalusannya, atau malah dimatikan total.

Mi TV 55 Bezel Less 4K mendukung Dolby Vision dan HDR 10. Saat memperlihatkan konten dengan tolok ukur ini, maka mutu gambarnya akan jauh lebih mewah. Terlebih lagi dibanding TV 4K Rp 5 jutaan.

Audio


Pada spesifikasi, Mi TV 55 Bezel Less 4K ditulis mempunyai speaker 15W x 2, yang berisikan 2 tweeter dan 4 bass middle range speaker (ini yang tertulis di situs resmi mereka).

Kualitas suaranya terbilang elok untuk TV yang bodinya tipis ini, tetapi memang tak dapat dibandingkan kalau menggunakan speaker atau soundbar eksternal. Namun untuk keperluan menonton di ruangan tak terlalu besar, speaker internal ini telah cukup memuaskan.

Oh ya, kehadiran HDMI dengan fitur eARC ini menghasilkan Anda dapat mengantarkan sinyal audio Dolby Atmos ke perangkat home theatre melalui HDMI, yang terang bakal mengembangkan pengalaman menonton TV anda.

Kesimpulan

Jadi, Mi TV 55 inch Bezel Less 4K ini cocok untuk siapa? Menurut saya, TV ini cocok buat anda yang ingin 'naik kelas' dari TV 4K Rp 5 jutaan tetapi belum ingin atau dananya belum cukup untuk naik ke TV yang harganya di atas Rp 20 juta.

Lho kok Rp 20 juta? Karena untuk kenaikan mutu gambar yang signifikan dari Mi TV 55 Bezel Less 4K menurut kami yakni TV dengan panel OLED, yang harganya di atas Rp 20 juta.

Selain mutu gambarnya yang mewah, menurut aku Patch Wall yakni penyelesaian yang menawan untuk tetap dapat menonton TV setempat free to air tanpa perlu memasang antena. Tentunya kalau anda mempunyai koneksi internet yang stabil dan cukup kencang.

Keunggulan

  1. Kualitas gambar dengan harga yang terjangkau.Mi TV 55 Bezel Less 4K
  2. Dukungan aneka macam tolok ukur menyerupai Dolby Vision, Dolby Atmos, HDR 10+.
  3. Software Patch Wall yang berguna.

Kelemahan

  1. Tombol di remote agak berisik.
  2. Backlight agak kurang konsisten, terutama dikala memutar video dengan gambar yang gelap.
Link Pembelian Mi TV Bezel Less 4K : https://shp.ee/keqs48e

Demikianlah informasi yang bisa kami berikan seputar Xiaomi Mi TV 55 4K ini. Semoga rekomendasi kami ini dapat memberikan kepuasan anda dan keluarga pada saat menonton film bersama. Terima Kasih.

Sumber detik.com

ADM Techno Holic

Posting Komentar untuk "Review Mi TV 55 Bezel Less 4K, Cocok Untuk Ruang Keluarga Anda"