Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mantan karyawan mencuri jutaan info pengguna

NTT Docomo, operator komunikasi Jepang, telah menjadi pemberitaan atas berbagai insiden pembobolan dan pencurian data. Kemarin, operator mengonfirmasi bahwa mantan stafnya mencuri info pengguna yang melibatkan 5,96 juta informasi. Menurut perusahaan, mantan staf tersebut merupakan staf kontrak dengan NTT Nexia, kontraktor NTT Docomo.

Docomo NTT

Mantan Staf NTT Docomo Mencuri Jutaan Info Pengguna

Pada 21 Juli 2023, NTT Docomo mengumumkan bahwa mantan karyawan sementara kontraktor perusahaan NTT Nexia secara ilegal mencuri info pengguna yang melibatkan 5,96 juta lembar info. Info yang diperoleh mantan staf tersebut meliputi nama pengguna, alamat, nomor telepon, tanggal lahir, email, dll. Namun, tidak termasuk kartu kredit, rekening keuangan, info pembayaran, dan berbagai kata sandi. Mantan staf itu ditangkap karena dicurigai melanggar Undang-Undang Akses Komputer Tidak Sah. Maskapai Jepang tersebut telah meminta maaf atas insiden tersebut dan telah berjanji untuk meningkatkan keamanannya. NTT Docomo berjanji untuk mencegah kejadian seperti itu terjadi di masa mendatang. Perusahaan juga telah menyiapkan hotline bagi pengguna untuk dihubungi jika mereka memiliki masalah dengan info pribadi mereka.

Saat ini, NTT Docomo belum bisa memastikan apakah data tersebut ada di tangan pihak ketiga. Namun, dalam upaya menangani efek apa pun, perusahaan mengatakan akan menghubungi pengguna melalui email atau surat. kata Docomo NTT

“Kami menangani insiden ini dengan sangat serius dan akan melakukan segala upaya untuk mengatasi masalah pelanggan kami. Kami juga akan bekerja untuk lebih memperkuat sistem manajemen informasi pribadi kami, termasuk sistem manajemen informasi pribadi subkontraktor kami, sehingga situasi serupa tidak terulang kembali.”

Langkah-langkah yang diambil oleh NTT Docomo untuk mengatasi pelanggaran data

Untuk mengatasi pembobolan data di NTT Docomo, perusahaan mengambil beberapa langkah untuk mengatasi dampak dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Langkah-langkah ini meliputi:

1. Permintaan maaf atas kejadian tersebut:

NTT Docomo mengeluarkan permintaan maaf publik atas insiden pelanggaran data. Perusahaan tidak menyangkal pelanggaran tersebut dan menunjukkan penyesalan atas dampak potensial pada penggunanya.

2. Keamanan yang lebih baik:

Menanggapi pelanggaran tersebut, NTT Docomo berjanji untuk meningkatkan langkah-langkah keamanannya untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang. Ini mungkin melibatkan penggunaan kontrol akses yang lebih ketat untuk meningkatkan protokol enkripsi. Selain itu, perusahaan mengatakan bahwa akan ada lebih banyak audit keamanan reguler yang bergerak maju.

3. Menyiapkan hotline untuk masalah pengguna:

NTT Docomo menyiapkan hotline khusus bagi pengguna untuk mengatasi masalah atau pertanyaan apa pun terkait pelanggaran data. Hal ini memungkinkan pengguna yang terpengaruh untuk mencari bantuan dan panduan terkait info pribadi mereka.

4. Kerjasama dengan otoritas:

NTT Docomo bekerja sama dengan lembaga penegak hukum untuk menyelidiki insiden tersebut dan membawa pelakunya ke pengadilan. Mantan staf tersebut sudah dalam tahanan polisi dan perusahaan mengatakan bahwa dia akan menghadapi hukum.

Kasus sebelumnya

Ini bukan pertama kalinya NTT Docomo menjadi berita karena pelanggaran atau pencurian data. Pada tahun 2005, seorang kontraktor ditangkap karena membocorkan informasi pribadi 24.600 pengguna NTT Docomo, Japan Times melaporkan. Pencuri data mendapatkan nomor ponsel dan data pribadi lainnya dari pengguna perusahaan dan mengirim email ancaman ke NTT DoCoMo Systems Inc., afiliasi NTT DoCoMo. Info yang bocor termasuk nama, alamat, nomor ponsel, dan nomor telepon yang digunakan untuk pertanyaan.

Pada tahun 2020, NTT Docomo mengakui bahwa ¥18 juta telah dicuri dari rekening bank yang terhubung dengan layanan uang elektroniknya. Perusahaan mengatakan telah mengkonfirmasi bahwa total 25,42 juta yen ($240.000) telah dicuri dari rekening bank pengguna dalam 120 kasus di mana transaksi ilegal dilakukan menggunakan layanan e-money. Saat itu, perusahaan juga mengeluarkan permintaan maaf dan berjanji akan memperkuat keamanan datanya.

Kata Akhir

Selama bertahun-tahun, NTT Docomo telah menjadi berita untuk banyak kasus pembobolan dan pencurian data. Kasus terbaru melibatkan pencurian 5,96 juta keping info milik pengguna. Yang mencuri info tersebut adalah mantan staf NTT Nexia, kontraktor NTT Docomo. NTT Docomo mengklaim bahwa mantan staf akan menghadapi hukuman penuh dari hukum. Perusahaan juga meminta maaf kepada pengguna dan telah menyiapkan tindakan berbeda untuk mengatasi potensi efek apa pun. Namun, karena ini bukan pertama kalinya, pengguna mungkin memiliki beberapa keberatan saat berurusan dengan perusahaan.



Sumber =”https://www.gizchina.com/2023/07/22/ntt-docomo-data-breach/”

Posting Komentar untuk "Mantan karyawan mencuri jutaan info pengguna"