Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pertumbuhan ZTE dan Huawei mengalahkan Nokia dan Ericsson Gizchina.com

Terlepas dari sanksi tersebut, produsen peralatan jaringan China mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pertumbuhan penjualan ZTE dan Huawei menghasilkan laporan keuangan yang sangat bagus yang dirilis hari ini.

ZTE, produsen infrastruktur jaringan terbesar kedua, mengalami kenaikan harga saham sebesar 61 persen selama setahun terakhir. Itu mengalami kenaikan laba operasi 28,5% dan peningkatan penjualan 4,3% pada Q1 2023.

Di sisi lain, pesaing Eropa yakni Ericsson dan Nokia mengalami penurunan. Nilai saham mereka masing-masing turun 30% dan 22% pada tahun lalu. Pada 20 Juli, Nokia melaporkan penurunan pendapatan sebesar 3% selama 12 bulan terakhir. Pada saat yang sama, laba turun 16%. Ericsson Swedia melaporkan penurunan laba operasi sebesar 62%, yang bahkan lebih buruk lagi.

Penurunan tajam dalam nilai saham tidak mengejutkan. Berbeda dengan pertumbuhan ZTE dan Huawei, Nokia dan Ericsson menunjukkan bahwa hasil keuangan tercapai sesuai harapan. Nah, pasar jelas tidak sependapat dengan pendapat itu.

Data Huawei yang merupakan perusahaan swasta, yaitu tidak terdaftar di bursa, tidak dapat dibandingkan secara langsung dengan yang lain dalam hal ini. Namun, Asiatimes melaporkan bahwa perusahaan telah menyelesaikan 6.000 kontrak untuk pembangunan jaringan 5G dan jaringan IoT pribadi berdasarkan 5G.

Menariknya lagi, angka-angka ini merujuk pada pasar China saja. Di pasar UE, Huawei memiliki beberapa lusin kontrak untuk pembangunan jaringan 5G. Beberapa di antaranya sudah dibangun, namun sebagian besar masih dalam tahap konstruksi.

Pertumbuhan ZTE dan Huawei disebabkan oleh meningkatnya permintaan teknologi 5G di Asia

Dua negara yang melarang Huawei, di bawah tekanan politik yang jelas dari Washington adalah Inggris dan Sweeden. Jerman, di sisi lain, berbicara lantang tentang semua konsekuensi yang dapat ditimbulkan oleh tindakan seperti itu. Biaya pemindahan peralatan Huawei dari jaringannya akan menimbulkan biaya yang signifikan. Misalnya, Vodafone Jerman telah melaporkan bahwa hanya jaringan mereka yang akan mengalami kerusakan multi-miliar Euro.

Penurunan pendapatan Nokia dan Ericsson terutama disebabkan oleh melemahnya permintaan operator untuk jaringan 5G. Ini adalah hasil dari implementasi yang relatif lambat di Barat. Di belahan dunia lain, yaitu Asia, peminatnya berkembang pesat, terutama di China, Jepang, dan Korea Selatan. Pertumbuhan ZTE dan Huawei juga merupakan akibat langsung dari situasi tersebut. Beberapa negara tetangga juga melaporkan permintaan yang tumbuh cepat untuk layanan 5G. Salah satu pasar terpenting adalah India, dengan populasi terbesar kedua di dunia.

Pertumbuhan ZTE dan Huawei

Di China saja, 700 juta orang sudah berlangganan layanan 5G. Selain itu, target 2,9 juta BTS 5G tercapai enam bulan lebih cepat dari jadwal. Apalagi, setiap kota besar di China kini tercakup oleh sinyal 5G. Ini sering tidak terjadi di seluruh dunia. Alasan untuk situasi seperti itu tampaknya adalah adopsi yang lebih lambat, yang disebabkan oleh banyak faktor.

Perlu diingat ukuran kota-kota Cina, yang lebih besar daripada di UE dan AS. Oleh karena itu, dampak dari kasus semacam itu bahkan lebih mengejutkan.

Pertumbuhan jaringan 5G lebih cepat di Asia daripada di AS dan UE

Di UE kita masih bisa menyaksikan perjuangan operator untuk mempercepat teknologi 5G. Banyak jaringan seperti itu sedang dibangun di atas infrastruktur 4G yang ada. Proses membangun jaringan 5G mandiri jelas akan memakan waktu lebih lama, meski proyeknya dimulai pada 2019.

Yah, kita selalu bisa menyalahkan pandemi, tetapi jelas bahwa China, dengan pembatasan dan penguncian yang lebih ketat, berhasil membangun jaringan 5G jauh lebih cepat daripada AS dan UE. Pertumbuhan ZTE dan Huawei juga menunjukkan bahwa bisnis yang baik dapat dilakukan bahkan di bawah tekanan sanksi dan perang dagang.



Sumber =”https://www.gizchina.com/2023/07/21/zte-and-huawei-report-growth-nokia-and-ericsson-are-lagging-behind/”

Posting Komentar untuk "Pertumbuhan ZTE dan Huawei mengalahkan Nokia dan Ericsson Gizchina.com"