Perjalanan WhatsApp Menuju Status Superapp: Transformasi Tersembunyi
Di dunia teknologi, pertarungan untuk mendapatkan supremasi sering kali terjadi di berbagai bidang, dan salah satu pertarungan paling menarik saat ini adalah perlombaan untuk menciptakan aplikasi super terbaik. Meskipun Mark Zuckerberg dan Elon Musk mungkin tidak saling bersaing secara langsung, perusahaan mereka masing-masing terlibat dalam persaingan yang ketat di dalam toko aplikasi. Musk bertujuan untuk mengubah Twitter menjadi superapp, yang sekarang diberi nama X, sementara Zuckerberg diam-diam mengarahkan WhatsApp ke jalur menuju status superapp. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi konsep superapps dan menelusuri perjalanan WhatsApp yang halus namun signifikan menuju menjadi superapps.
Bangkitnya Superapps
Istilah “superapp” menjadi terkenal akhir-akhir ini, terutama karena ambisi Elon Musk untuk mengubah Twitter menjadi salah satunya. Superapps pada dasarnya adalah aplikasi yang menawarkan berbagai layanan, berkembang menjadi ekosistem mandiri. Di Asia, perusahaan raksasa seperti WeChat dan Grab mencontohkan konsep ini. WeChat, pada dasarnya adalah aplikasi obrolan, mengintegrasikan “aplikasi mini” untuk berbagai tujuan, termasuk pembayaran, belanja, dan pembayaran tagihan utilitas. Sebaliknya, di Eropa, Google dan Apple telah menciptakan ekosistem yang tidak memadai dalam hal pengiriman pesan. Google kesulitan dengan aplikasi perpesanannya, dan iMessage Apple masih terbatas pada ekosistemnya.
Bagi Musk dan Zuckerberg, transformasi aplikasi perpesanan mereka jelas memiliki keuntungan. Aplikasi perpesanan biasanya menghasilkan pendapatan minimal, sehingga siap untuk dimonetisasi melalui layanan tambahan. Namun, menjadi aplikasi super adalah upaya besar yang hanya memberikan ruang bagi satu atau dua pesaing dominan.
Perjalanan Panjang WhatsApp Menuju Status Superapp
Keinginan Facebook (sekarang Meta) untuk memanfaatkan potensi WhatsApp terlihat sejak mereka mengakuisisi platform tersebut pada tahun 2014 dengan nilai mengejutkan sebesar $19 miliar. Menjadi jelas bahwa mendapatkan kembali investasi sebesar itu dari langganan dengan biaya kurang dari satu euro per tahun hampir mustahil. Akibatnya, hanya setahun setelah akuisisi, WhatsApp menghapuskan biaya berlangganannya dan secara resmi menjadi aplikasi gratis. Sebagai gantinya, mereka mengisyaratkan niatnya untuk membuka diri terhadap bisnis, menawarkan pengguna kemampuan untuk mengobrol dengan mereka. Meskipun pengguna mungkin tidak membayar, bisnis kemungkinan besar akan membayarnya.
Pada tahun 2017, WhatsApp mulai memperkenalkan fitur layanan pelanggan, dan pada tahun berikutnya, WhatsApp Business dan API-nya diluncurkan, menandakan ambisi WhatsApp untuk menjadi lebih dari sekadar aplikasi perpesanan. WhatsApp Business telah berkembang, memungkinkan perusahaan membuat toko virtual dan menawarkan dukungan pelanggan. Pengguna kini dapat membeli produk dan membuat pengaturan tanpa meninggalkan aplikasi yang mereka gunakan untuk mengobrol dengan teman.
Dengan interaksi bisnis yang menjadi titik fokus, WhatsApp telah berupaya memperluas batasan komunikasi. Platform ini mendorong pengguna untuk berinteraksi dengan orang-orang di luar lingkaran mereka, membina kelompok, komunitas pengguna, dan saluran yang semakin besar. Agar WhatsApp menjadi aplikasi super yang mencakup segalanya, WhatsApp harus melayani interaksi dengan individu di luar kontak Anda saja.
Namun, transformasi paling signifikan terjadi baru-baru ini dengan diperkenalkannya alur pembelian dan metode pembayaran. WhatsApp bersiap memfasilitasi berbagai transaksi, mulai dari pembelian tiket kereta api, pemesanan meja restoran, hingga pembelian bahan makanan. Hal ini, dikombinasikan dengan perbaikan berkelanjutan pada API untuk bisnis, memberikan perusahaan perangkat yang lebih komprehensif untuk berinteraksi dengan calon pelanggan melalui WhatsApp.
Garis Waktu Evolusi Halus WhatsApp
Untuk memahami bagaimana WhatsApp secara bertahap berevolusi menjadi aplikasi super, mari kita lihat lebih dekat tonggak sejarah utamanya:
- 2009: WhatsApp awalnya diluncurkan sebagai aplikasi untuk status kontak iPhone tetapi dengan cepat beralih menjadi aplikasi perpesanan untuk mengobrol dengan teman dan kenalan yang tersimpan di daftar kontak Anda.
- 2016: WhatsApp menurunkan biaya berlangganannya dan menjadi aplikasi gratis. Pada tahun yang sama, di bawah kepemilikan Facebook, mereka mengumumkan niatnya untuk memfasilitasi komunikasi dengan bisnis.
- 2017: WhatsApp memperkenalkan bot pertamanya, mengintegrasikan layanan pelanggan untuk maskapai penerbangan seperti KLM dan Aeromexico, yang sudah tersedia di Facebook Messenger.
- 2018: Facebook meluncurkan WhatsApp Business dan API untuk Platform WhatsApp Business, awalnya berfokus pada pesan obrolan dan profil perusahaan.
- 2020: WhatsApp Business ditingkatkan dengan diperkenalkannya katalog produk untuk kemudahan berbelanja. WhatsApp juga memulai upayanya untuk memungkinkan transfer uang peer-to-peer di Brasil dan mengumumkan WhatsApp Pay, sebuah sistem pembayaran.
- 2021: WhatsApp meluncurkan direktori bisnis terdekat dengan profil WhatsApp Business.
- 2022: WhatsApp memperkenalkan komunitas sebagai cara untuk berinteraksi dalam kelompok yang lebih besar, sekaligus memastikan privasi nomor telepon. Di India, WhatsApp mengizinkan pengguna berbelanja di supermarket JioMart dan memesan tiket metro melalui aplikasi.
- 2023: Pengenalan saluran sebagai mode komunikasi satu arah menandai langkah signifikan, seiring dengan terbukanya WhatsApp terhadap berbagai pengalaman berbelanja melalui alur pembelian dan metode pembayaran baru.
Superapp Arsenal dari WhatsApp
WhatsApp diam-diam telah mengintegrasikan beragam fitur, bertransformasi menjadi aplikasi super tanpa menarik banyak perhatian. Berikut cuplikan dari apa yang kini ditawarkan WhatsApp:
- Pesan: Obrolan pribadi dan grup, panggilan, dan panggilan video.
- Pertunangan Komunitas: Komunitas dan kelompok dengan jumlah anggota yang banyak, memperluas interaksi melampaui lingkaran pribadi.
- Berita: Saluran yang menyediakan berita dan update.
- Transaksi keuangan: Kemampuan untuk mengirim uang antar individu.
- Belanja: Pembelian dari usaha kecil melalui WhatsApp, lengkap dengan katalog produk.
- Direktori Bisnis: Menemukan perusahaan lokal dengan profil WhatsApp Business.
- Dukungan Pelanggan: Menghubungi layanan pelanggan untuk bisnis dan organisasi.
- Berbelanja: Belanja bahan makanan melalui platform seperti JioMart.
- Pembayaran: Memulai pembayaran langsung di dalam aplikasi.
- Perjalanan dan Pemesanan: Memesan penerbangan, hotel, tiket, dan lainnya.
Tdia Manfaat Superapps
Superapps menawarkan sejumlah manfaat bagi pengguna dan bisnis. Bagi pengguna, superapps nyaman dan efisien. Mereka dapat mengakses berbagai layanan melalui satu aplikasi. Ini menghemat waktu dan tenaga mereka.
Untuk bisnis, superapps menawarkan cara untuk menjangkau khalayak luas dan membangun hubungan dengan pelanggan. Superapps juga menyediakan platform bagi bisnis untuk menjual produk dan layanan mereka.
Tantangan Membangun Superapp
Membangun superapp yang sukses tidaklah mudah. Ada sejumlah tantangan yang perlu diatasi oleh perusahaan.
Pertama, superapp membutuhkan basis pengguna yang besar. Agar berhasil, superapp harus mampu menawarkan berbagai layanan dan fitur. Ini membutuhkan banyak pengguna.
Kedua, superapp harus mampu mengintegrasikan berbagai layanan ke dalam satu aplikasi. Ini bisa menjadi tugas yang rumit dan menantang.
Ketiga, superapp harus mampu melindungi privasi dan keamanan pengguna. Superapps mengumpulkan banyak data tentang penggunanya. Data ini perlu dilindungi dari akses yang tidak sah.
Perlombaan antara Mark Zuckerberg dan Elon Musk untuk membangun aplikasi super terbaik:
- Zuckerberg memiliki keuntungan dari jabatan petahana. WhatsApp sudah menjadi salah satu aplikasi paling populer di dunia, dengan lebih dari 2 miliar pengguna aktif. Hal ini memberi Zuckerberg basis pengguna yang besar dan terlibat untuk dikembangkan.
- Musk memiliki keunggulan dalam hal penglihatan. Musk memiliki visi yang jelas untuk masa depan Twitter sebagai aplikasi super. Dia telah mengatakan bahwa dia ingin membuatnya Twitter lebih terbuka dan gratis, dan dia bersedia berinvestasi besar-besaran pada fitur dan layanan baru.
- Baik Zuckerberg maupun Musk menghadapi tantangan. Zuckerberg perlu meyakinkan pengguna bahwa WhatsApp adalah platform yang aman dan andal untuk berbagai layanan. Musk perlu mencari cara untuk menghasilkan pendapatan dari Twitter tanpa mengasingkan penggunanya.
Masih terlalu dini untuk mengatakan siapa yang akan memenangkan perlombaan untuk membangun aplikasi super terbaik. Namun, yang jelas Zuckerberg dan Musk sama-sama bertekad untuk menang.
Potensi implikasi super app bagi masyarakat:
- Superapps dapat membuat hidup kita lebih nyaman dan efisien. Dengan mengintegrasikan berbagai layanan ke dalam satu aplikasi, superapps dapat menghemat waktu dan tenaga kita. Misalnya, kita dapat menggunakan aplikasi super untuk memesan penerbangan, memesan taksi, dan check in ke hotel, semuanya dari aplikasi yang sama.
- Superapps dapat mempermudah bisnis menjangkau pelanggan. Superapps menawarkan platform kepada bisnis untuk menjual produk dan layanan mereka kepada khalayak luas. Misalnya, bisnis kecil dapat menggunakan aplikasi super untuk membuat profil dan mulai menjual produknya ke pelanggan di seluruh dunia.
- Superapps dapat meningkatkan ketergantungan kita pada teknologi. Superapps bisa membuat kita lebih bergantung pada ponsel pintar dan perangkat lain. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental dan fisik kita.
- Superapps dapat meningkatkan masalah privasi dan keamanan. Superapps mengumpulkan banyak data tentang penggunanya. Data ini dapat digunakan oleh dunia usaha untuk iklan bertarget atau oleh pemerintah untuk pengawasan.
Kesimpulan
Transformasi WhatsApp menjadi aplikasi super dilakukan secara bertahap namun tanpa henti. Dengan basis pengguna yang besar dan serangkaian fitur yang terus berkembang, Google secara diam-diam memposisikan dirinya sebagai platform yang mencakup segalanya untuk komunikasi, perdagangan, dan banyak lagi. Ketika persaingan untuk mendapatkan supremasi aplikasi super terus berlangsung, evolusi halus WhatsApp menunjukkan bahwa WhatsApp sedang dalam perjalanan untuk menjadi tujuan terpadu bagi beragam kebutuhan pengguna. Ketika persaingan semakin memanas, masih harus dilihat apakah WhatsApp pada akhirnya dapat menjadi aplikasi super yang dominan di arena global.
Sumber =”https://www.gizchina.com/2023/09/24/whatsapp-superapp-journey/”
Posting Komentar untuk "Perjalanan WhatsApp Menuju Status Superapp: Transformasi Tersembunyi"