Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana Nasib Huawei?

Masa Depan Huawei Terancam



Beberapa hari ini media media yang membahas tentang "Finance" / Keuangan sedang membicarakan "Perang Dagang" yang terjadi antara Amerika dan China. Perang dagang ini tidak hanya berdampak kepada kedua negara yang sedang berkepentingan tetapi juga berimbas kepada hubungan bisnis pada beberapa negara lain yang ada hubungannya dengan Amerika dan China. 

Berawal dari perang dagang inilah perusahaan smartphone asal Negara China yaitu "Huawei" terkena dampak yang cukup hebat. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa "Google" telah mencabut lisensi komersial Android milik Huawei.

Saya sebagai orang yang cukup menyukai dunia teknologi sempat bepikir bagaimana jadinya jika Huawei tidak bisa menggunakan OS Android lagi? Sedangkan Huawei sedang menjalankan strateginya menjadi smartphone pilihan yang ingin mengalahkan dominasi "Samsung". Tentu saja langkah Huawei akan sangat berat mengingat sanksi sudah diputuskan. Membayangkan Huawei tanpa tanpa Android sebenarnya cukup menyakitkan, mungkin membayangkannya seperti Zombie.

Sebenarnya Huawei sudah cukup kreatif karena merek telah chipset sendiri yaitu "Hi Silicone Kirin". Seperti Samsung, karena mereka telah membuat chipset sendiri maka mereka mengurangi ketergantungan akan produsen chipset. Tetapi lagi lagi Huawei mendapatkan kabar buruk karena "ARM" selaku pembuat desain prosesor Huawei juga memutuskan hubungan dengan Huawei. Sampai saat ini saja saya berpikir keras bagaimana cara Huawei dapat bertahan tanpa Android dan ARM. Dua hal ini adalah jantung dari smartphone Huawei. 

Jika Huawei benar benar sudah tidak dapat menggunakan lisensi komersial Androidnya Google maka Huawei akan kehilangan "Ekosistem". Huawei hanya bisa menggunakan Android yang bersifat "Open Source" saja. Sehingga ekosistem yang akan hilang dari Huawei adalah semua kebutuhan yang mayoritas pengguna smartphone Huawei gunakan seperti: Google Play Store, Google Maps, Youtube, Gmail. dll.

Alternatif yang mungkin bisa dilakukan Huawei mungkin adalah membuat OS sendiri, yang memungkinkan dapat melawan dominasi kuat dari Android. Bahkan jika OS ini sukses maka bukan tidak mungkin dapat menjadi saingan dari Android dan IOS. Tetapi tantangannya adalah bagaimana mengundang developer developer software agar mau menghadirkan aplikasi mereka ke OS bikinan mereka sendiri mengingat market share OS bikinan Huawei ini hanya di China saja.   

Saya berharap ada jalan keluar dari permasalahan ini karena jika sampai Huawei berhenti operasi akan ada banyak karyawan yang pastinya akan berhenti bekerja. Selain itu karena ketidakpastian status hukum Huawei, kemungkinan akan berdampak kepada penjualan smartphone Huawei sendiri. Dan yang lebih penting adalah jaminan tentang software dari smartphone Huawei yang telah dibeli sehingga pemakai smartphone Huawei akan lebih tenang menggunakan smartphonenya.

Sejauh ini smartphone China lainnya seperti Xiaomi, Oppo, Vivo, Meizu dll posisinya masih aman. Tetapi mereka juga harus waspada. Siapa tahu mereka juga bisa bernasib seperti Huawei.

Kesimpulannya adalah dampak sanksi yang diberikan Amerika terhadap Huawei cukup besar, semoga saja Huawei bisa melewati krisis ini. Entah berusaha menyesuaikan peraturan yang telah dibuat Amerika atau membuat terobosan baru dengan membuat OS baru meskipun tantangannya tidak akan merasakan dampak positifnya dalam waktu dekat alias melakukan perjuangan dari nol lagi. Tetapi jika kemandirian Huawei cukup sukses maka akan ada OS baru yang siap bertarung di arena gadget. 
ADM Techno Holic

Posting Komentar untuk "Bagaimana Nasib Huawei?"